Ternyata, Mengatasi Asam Urat Bisa dengan Kulit Manggis
Salah satu penyakit yang kerap
mendera mereka yang sudah berumur
40 tahun
ke atas adalah gangguan asam urat. Menurut para ahli,
penyakit ini merupakan bagian dari ratusa jenis penyakit rematik.
Asam urat itu sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh,
tapi bila kadarnya berlebih, ia akan tertimbun dalam bentuk kristal.
asam urat di sendi. Ini dapat menyebabkan munculnya penyakit artritis,
yang disertai gejala nyeri sendi. Terkadang timbunan kristal asam urat itu
berada di ginjal, yang menyebabkan batu ginjal,
yang disertai gejala nyeri pinggang. Gangguan
asam urat erat hubungannya dengan pola makan.
Untuk menghindari atau menurunkan kadar asam urat dalam darah,
diperlukan diit rendah purin. Karena itu, hindarilah mekanan berkadar
purin tinggi (100-1.000 mg/100g), seperti otak, hati, jantung, ginjal, jeroan,
kaldu, daging bebek, ikan sarden, makarel, dan kerang.
Sedangkan makanan yang mengandung purin
sedang (9-100 mg/100g) sebaiknya dibatasi, seperti
daging ayam, udang, tahu, tempe, asparagus, bayam,
daun singkong, kangkung, daun melinjo, dan biji melinjo.
Untuk menghindari dan menanggulangi asam urat berlebih,
minum obat bukanlah solusi yang baik karena obat
memiliki efek samping. Yang lebih baik
dikonsumsi adalah antioksidan alami dari tanaman.
Antioksidan secara umum terbagi dua:
larut dalam air (hidrofilik) dan larut dalam lipid
(hidrofobik). Vitamin C (asam askorbat) adalah
contoh antioksidan yang larut dalam air,
dan vitamin E (tokoferol) yang larut
dalam lemak. Keduanya selama ini dikenal
sebagai antioksidan yang sangat ampuh
. Selain keduanya, juga dikenal antioksidan
ampuh lainnya seperti glutation dan melatonin.
Dalam mengatasi berbagai penyakit, termasuk
asam urat, antioksidan ini mencegah terjadinya
reaksi oksidasi dalam tubuh yang diakibatkan oleh
radikal bebas penyebab penyakit. Namun, dalam
beberapa dekade belakangan ini, para ahli
kesehatan telah menemukan suatu senyawa
nabati alami yang efektivitas dan tingkat
antioksidannya lebih tinggi daripada
vitamin C, vitamin E, glutation, dan melatonin.
Senyawa itu bernama xanthone, yang diperoleh dari
ekstrak kulit buah manggis. Xanthone itu bersifat mudah
teroksidasi sehingga radikal bebas akan mengoksidasinya.
Terjadi reaksi, yang secara lengkap tentu sulit dijelaskan di sini.
Mekanisme reaksi itu dapat
menghambat kerja radikal bebas. Jadi,
oksigen reaktif dari beberapa radikal bebas dapat
dihilangkan oleh xanthone dalam reaksi itu,
sehingga zat yang bermanfaat bagi tubuh dapat
berfungsi untuk memelihara kesehatan, termasuk
mencegah asam urat.
Bila ingin mendapatkan informasi lengkap
tentang khasiat manggis tersebut, Anda bisa membacanya
di buku berjudul Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi itu,
yang tersedia di
Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia. Tapi,
apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu
mengimpornya dari luar negeri atau menggiling
kulit manggis dulu untuk kemudian meminum airnya?
Tidak. Sekarang, teknologinya sudah ada di Indonesia.
Dan produk itu sudah beredar di apotek-apotek dan toko-toko
obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul ekstrak
kulit manggis. Namanya Garcia. Sekali lagi, nama produk itu
adalah Garcia, bukan xanthone, karena xanthone adalah
nama zat yang terkandung di dalamnya. Bila ingin mendapatkan
ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu,
Anda bisa menghubungi distributor kami di nomor telepon
Atau bisa juga mendapatkannya langsung di Apotek……………….